Sabtu, 09 Desember 2017

Pesona Wisata dan Budaya Polewali Mandar

    Indonesia adalah negara yang terdiri dari pulau - pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Dari pulau - pulau tersebut, tersebarlah banyak suku, budaya, agama dan ras yang berbeda - beda. Suku Mandar adalah salah satu suku asli Indonesia yang mendiami sebagian besar wilayah Sulawesi Barat khususnya di Kabupaten Polewali Mandar.
    Polewali Mandar memiliki pesona alam dan kebudayaan yang begitu khas. Keindahan alam dan budaya menjadi daya tarik wisata di bumi tipalayo ini. Ditinjau dari segi pariwisata, Polewali Mandar memiliki potensi wisata yang sangat besar, mulai dari wisata alam dan wisata budaya. 
Potensi wisata alam dan bahari tersebar di seluruh penjuru Polewali Mandar mulai dari pulau - pulau indah seperti, Pulau Karamasang, Pulau Salama', Pulau Gusung Toraja, Pantai Palippis, Pantai Bahari dan masih banyak lagi wisata indah lainnya. Sebagian dari pulau – pulau tersebut belum berpenghuni dan keindahannya masih terjaga sehingga sangat menarik untuk dikunjungi. Aktivitas para nelayan juga sangat menarik perhatian ketika dalam perjalanan menuju ke pulau tersebut. Mulai dari melihat cara menangkap ikan dan melihat perahu tradisional milik para nelayan.
    Selain pariwisata bahari, terdapat banyak wisata alam yang sangat Indah di Polewali Mandar. Wisata alam tersebut antara lain, air terjun Indorannuang, permandian Limbong Sitodo, permandian Biru, dan beberapa objek wisata alam yang sengaja diolah namun tetap memanfaatkan alam Polewali Mandar.     
    Potensi wisata budaya Mandar sendiri sangat banyak sekali dan terdiri dari kesenian - kesenian khas. Kesenian khas Polewali Mandar antara lain yakni tari tradisional seperti tari Pattuqduq. Kemudian alat musik yakni rebana, kecapi, dan gendang. Tidak hanya tari dan alat musik, Suku Mandar juga memiliki pakaian adat daerah yang khas, khususnya masyarakat Polewali Mandar yakni baju pokko dan passigar serta baju Pattuduq. Mulai dari baju hingga sarung dari pakaian ini mesti mengikuti etika dan aturan. Sarung yang digunakan adalah sarung sutera Mandar yang disebut dengan Lipa Sa'be Mandar. Sarung ini merupakan sarung khas kerajinan dari masyarakat Mandar yang ditenun secara tradisional. Pakaian adat ini harus dilengkapi dengan berbagai aksessoris mulai dari hiasan kepala hingga tangan bagi wanita.
Adapun kesenian - kesenian Mandar sering diaplikasikan pada acara - acara adat masyarakat suku Mandar seperti pada acara perkawinan, acara khataman Al - Qur'an, dan acara - acara adat lainnya. Yang dalam pelaksanaannya memiliki masing - masing cara atau ritual yang sesuai dengan adat leluhur.   
    Salah satu kesenian daerah Mandar yaitu Sayyang Pattudu atau kuda menari. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara atau syukuran anak - anak yang khatam Al - Qur'an. Masyarakat Mandar menganggap tamat Al - Quran adalah sesuatu yang sangat istimewa, dan perlu disyukuri secara khusus dengan mengadakan pesta adat Sayyang Pattudu. Acara ini diadakan sekali dalam setahun, biasanya bertepatan dengan bulan Maulid. Dalam acara tersebut menampilkan atraksi kuda berhias yang menari sembari ditunggangi anak-anak yang sedang mengikuti acara tersebut. Kuda-kuda tersebut terlatih untuk mengikuti irama dari tabuhan rebana yang dimainkan secara bersama - sama oleh para Parrawana dengan iringan pantun yang disebut dengan Kalindaqdaq.
    Kalindaqdaq sendiri merupakan puisi Mandar yang disampaikan dengan bahasa daerah yang di dalamnya memiliki makna dan pesan tersendiri. Kalindaqdaq Mandar disampaikan oleh seorang penutur, biasanya pemuda, atau lelaki paruh baya, bahkan biasanya orang tua.
    Selain kesenian daerah, kerajinan khas Mandar juga mudah untuk didapatkan di Polewali Mandar mulai dari souvenir, seperti miniatur Lopi Sandeq dan kerajinan khas lainnya yang bahannya diperoleh dari potensi alam Polewali Mandar. Selain itu, salah satu yang paling khas adalah sarung sutera Mandar yang ditenun secara tradisional oleh masyarakat Mandar dan mempunyai motif dan corak yang beraneka ragam.
Salah satu icon Polewali Mandar yang juga merupakan hasil dari kreativitas masyarakat Mandar adalah Lopi Sandeq atau Perahu Sandeq. Lopi Sandeq ini merupakan perahu kecil yang digunakan oleh para nelayan Mandar untuk transportasi antar pulau dan digunakan untuk mencari ikan di laut. Tidak hanya itu, perahu ini sering ikut serta memeriahkan berbagai acara termasuk perayaan HUT Kemerdekaan RI. Setiap tahunnya sering diadakan Sandeq Race sebagai bentuk penghargaan terhadap nelayan - nelayan yang terus melestarikan dan mempertahankan Sandeq ini. Adanya Sandeq Race ini menjadikan daya tarik wisata bagi Polewali Mandar.
    Salah satu kekayaan Indonesia yakni flora dan fauna yang beraneka ragam. Flora dan fauna yang terdapat di Polewali Mandar juga menjadi daya tarik wisata. Alamnya sangat cocok untuk pembudidayaan beraneka ragam flora seperti jenis anggrek yaitu Anggrek Vonda Mungil, Anggrek Jamrud, Anggrek Kalajengking, Anggrek Tanah dan sebagainya. Adapun fauna yang terdapat di Polewali Mandar yaitu rusa, anoa, kerbau, dan masih banyak lagi. Adanya flora dan fauna tersebut memberikan keindahan bagi alam Polewali Mandar. 
Polewali Mandar juga terkenal dengan berbagai potensi alamnya. Mulai dari hasil perkebunan dan pertanian seperti, padi, jagung, kakao, kelapa, ubi kayu dan buah - buahan lokal seperti durian, langsat, rambutan dan mangga.
Satu lagi yang khas dan menjadi daya tarik dari suatu daerah yaitu kuliner khasnya. Makanan - makanan khas Polewali Mandar merupakan hasil dari potensi alamnya. Golla kambu, loka anjoroi, bau peapi dan jepa adalah sebagian kecil dari banyaknya makanan tradisional Mandar.
Polewali Mandar melengkapi keberagaman Indonesia melalui berbagai tradisi, kesenian, pakaian adat, alat musik, makanan tradisional dan semua tempat wisatanya. Itulah pesona Polewali Mandar untuk Indonesia.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Polewali_Mandar

Polewali Mandar, 22 November 2017
Melinda Dwi Hartati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar